Kamis, 29 Desember 2016

MANAJEMEN USER PADA LINUX

A. PENGERTIAN


Manajemen User merupakan salah satu tugas dari Administrator adalah membuat user baru , membuat hak aksesnya.
Untuk melihat daftar user bisa dilihat di dalam file /etc/passwd, didalamnya terdapat beberapa informasi mengenai username, password, user ID, group ID, deskripsi, direktori name, dan shell yang digunakan user tersebut, yang dipindahkan dengan tanda ":"(titik dua) pada setiap barisnya.

a. File /etc/passwd merupakan file yang berisi informasi mengenai user dan mempunyai format teks ASCII. File ini dapat dibaca oleh seluruh user tetapi hanya dapat diubah oleh superuser. Setiap baris mewakili seorang user yang terdiri dari 7 kolom yang dibatasi oleh titik dua(:) berisi informasi sebagai berikut:

b. File /etc/group berisi informasi mengenai group dimana user tergabung. Seperti halnya file /etc/passwd, yang juga dapat dibaca oleh seluruh user. Setiap baris mewakili sebuah group yang terdiri dari 4 kolom yang dibatasi oleh titik dua(:) berisi informasi berikut:


c. File /etc/shadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow password pada usernya. File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root. Kolom pada setiap baris berisi informasi sebagai berikut:


d. File /etc/gshadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow password pada groupnya. File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root. Kolom pada setiap baris berisi informasi sebagai berikut:



B. CARA MEMBUAT USER


Ada 2 cara untuk membuat user :
1. Secara Manual
2. Dengan perintah Adduser (secara otomatis)

Berikut ini adalah cara membuat User Secara Manual:

Langkah pertama yang kita lakukan adalah kita masuk ke mode superuser terlebih dahulu. Dengan perintah : su - (masukan password root Anda)



Selanjutnya ketikan : vi /etc/passwd
lalu akan terlihat isi dari file /etc/passwd. Untuk menambahkan user yang baru, kopi baris terakhir dan ubah nama user yang kita inginkan, misal nama user nya sttpln.
Kopikan baris terakhir, lalu tulis nama user baru dengan format yang sebelumnya sudah dijelaskan tadi.
Contoh:
sttpln:x:701:701:/home/informatika::/bin/bash



Setelah selesai, lalu simpan dan keluar dengan perintah :wq!

Selanjutnya ketikan perintah : vi /etc/group
Cara untuk memasukan nama grup sama seperti memasukkan nama user. Pertama, kopikan baris terakhir, lalu letakkan dipaling bawah. Setelah itu, isi sintaknya sebagai berikut:
nama_grup:x:GID:anggota1,anggota2
Contoh:
informatika:x:701:sttpln



Setelah itu, lalu simpan dan keluar.
Langkah berikutnya ketikan : vi /etc/shadow
Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini. lalu kopi baris terakhir



dan ganti nama tersebut dengan nama user dan hapus kode yang berwarna merah sampai : bertemu dengan : setelah itu simpan file tersebut.



Lalu buatlah direktori dengan nama informatika. Perintahnya : mkdir /home/informatika

Pada saat kita selesai membuat direktori, user dan grup direktori tersebut masih punya root. Untuk itu kita perlu mengubah kepemilikan direktori tersebut dengan cara ketikan : chown sttpln /home/informatika, untuk mengubah kepemilikan user ke grup yang pada awalnya punya root. Setelah perintah ini dijalankan akan terlihat perubahan pada nama user di sebuah direktori (bukan punya root lagi). Bisa di cek melalu perintah : ls -l



Sama seperti langkah sebelumnya, tapi yang di rubah adalah grup nya dengan sintaks:
chgrp informatika /home/informatika, dan setelah perintah ini dijalankan akan merubah nama grup pada direktori tersebut, yang pada mula nya punya root.



Lalu ketikan perintah: cp .bash* /home/informatika. Langkah ini juga penting dilakukan, karena file .bash* milik sttpln masih milik root dan untuk itu, kita harus mengubah kepemilikan file tersebut.



Selanjutnya ketikan perintah :
chown sttpln /home/informatika/.* (mengubah kepemilikan user)
chgrp informatika /home/informatika/.* (mengubah kepemilikan grup)



Langkah yang terakhir adalah untuk memberikan password untuk user yang baru dibuat, dengan sintaks:
passwd sttpln (nama user)
lalu ketikan password yang anda inginkan.



Proses pembuatan user secara manual telah selesai. Jika kita ingin mengecek apaka user yang telah kita buat berhasil dilakukan, kita bisa mengecek dengan menekan ctrl+alt+(f1,f2,f3 dst) untuk ke mode multi user


Selesai!!!
Semoga Bermanfaat....

SUMBER :

Rabu, 28 Desember 2016

BOOTLOADER PADA LINUX

A. PENGERTIAN


       BootLoader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.

B. JENIS-JENIS BOOTLOADER


Terdapat 2 jenis Boot Loader pada GNU/Linux, yaitu LILO dan GRUB :

1. LILO (LInux LOader)
        LILO adalah Boot Loader yang terdapat pada sistem operasi GNU/Linux Red Hat dan turunannya. Biasanya, LILO sering di-set sesuai kebutuhan penggunanya. Banyak menu konfigurasi yang disediakan oleh LILO, dan LILO-pun dapat di-install dan di-uninstall. LILO merupakan bootloader package yang dipakai hampir di semua varian sistem operasi Linux. Dengannya kita dapat menginstal sistem operasi lebih dari satu. Pada saat kita mulai mengoperasikan sistem di mana LILO terinstal, kita dapat memasukkan parameter atau option dan menentukan sistem operasi apa yang akan dijalankan. LILO terkonfigurasi dan terinstal sebagai bagian dari instalasi awal Linux di berbagai distribusi.


File-file yang menjadi bagian dari distribusi LILO antara lain sebagai berikut:
/boot/boot.b : Diinstal sebagai boot sector yang default.
/boot/chain.b : Digunakan untuk mem-boot sistem operasi non-Linux
/boot/os2_d.b : Digunakan untuk mem-boot sistem OS/2
/sbin/activate : Digunakan untuk mengubah flag aktif pada suatu partisi
/sbin/lilo : Program map installer. Program ini menginstall boot loader yang ditentukan di file konfigurasi /etc/lilo.conf
Konfigurasi LILO disimpan di file /etc/lilo.conf. 

Contoh file /etc/lilo.conf :
Masuk ke root / superuser lalu ketikkan seperti di bawah ini.

#vi /etc/lilo.conf
message = /boot/message
timeout = 40
prompt
default = Suse
boot = /dev/hda

##system oprasi linux ##
image = /boot/vmlinuz
label = Suse
initrd = /boot/initrd
root = /dev/hda7

Keterangan dari isi file /etc/lilo.conf :
message : Memanggil pesan yang akan ditampilkan saat booting yang terletak di /boot/message
timeout : Waktu untuk melilih OS lain jika kita cantumkan pada lilo.conf . 40 artinya akan login ke OS default setelah 4 detik default---Merupakan OS default untuk login
boot : Harddisk yang digunakan untuk booting yaitu /dev/hda
image : Ini berisi image dari kernel sistem oprasi yang akan di booting biasanya /boot/vmlinuz
label : Nama yang akan di tampilkan pada saat booting
initrd : Ini berisi initial ramdisk dari kernel biasanya di /boot/initrd
root : Berisi letak partisi dari sistem oprasi yang akan di booting

a. Untuk Menyimpan Perubahan :
Untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan pada file /etc/lilo.conf ke MBR lakukan
perintah berikut:
# /sbin/lilo

b. Menghapus LILO :
Untuk menghapus LILO dari MBR lakukan langkah berikut :
# /sbin/lilo -u
LILO juga bisa dihapus menggunakan perintah DOS sbb:
a:\fdisk /mbr


2. GRUB (GRand Unified Boot loader)
         GRUB saat ini telah menjadi boot loader default di beberapa distribusi Linux menggantikan LILO. Seperti halnya LILO, GRUB juga dapat diinstal di MBR atau di sektor pertama dari partisi root.

 a. Fitur GRUB
1. Menyediakan lingkungan pre-OS berbasis perintah. Fitur ini memungkinkan user untuk menyertakan option pada saat masuk ke sistem operasi.
2. Mendukung mode Logical Block Addressing (LBA). Fitur ini memungkinkan boot loader
dapat membaca partisi di atas silinder.
3. Dapat membaca partisi ext2. Fitur ini memungkinkan GRUB dapat membaca file konfigurasinya yaitu /boot/grub/grub.conf setiap kali sistem di boot.

b. Cara kerja GRUB :
Ketika komputer melakukan booting, BIOS akan melakukan pengecekan terhadap komputer
seperti jumlah RAM, waktu dan tanggal disk yang terpasang dan membaca media yang dianggap
sebagai boot media sesuai dengan konfigurasi pada BIOS.

c. Proses pemanggilan GRUB meliputi beberapa tahap yaitu :
1. Memanggil Primary Boot Loader. Primary boot-loader berisi program dengan ukuran lebih kecil dari 512 bytes karena diletakkan pada MBR, yang hanya berukuran sebesar 512 bytes. Kemudian memanggil secondary boot-loader.
2. Memanggil Secondary. Secondary boot-loader akan membawa kita ke menu pilihan sistem operasi yang akan kita jalankan. GRUB menjalankan dua pilihan utama yaitu pilihan menu sistem operasi dan menu boot-loader command.
3. Memanggil Sistem Operasi pada posisi partisi tertentu. Dalam memanggil sistem operasi, GRUB mendapat instruksi tertentu untuk memanggil sistem operasi tersebut. Instruksi ini bisa kita definisikan melalui konfigurasi GRUB, atau kita ketikkan secara manual pada mode boot-loader command.

d. Instalasi GRUB :
1. Pastikan anda sudah memiliki paket GRUB pada sistem anda, baik dari tarball ataupun dari RPM.
2. Pada Konsol lakukan login sebagai root.
        login: root
        password: _
3. Dari shell prompt ketikkan :
        # grub-install /dev/hda
4. Selanjutnya reboot sistem anda.


e. Cara Mengganti Background, Memberikan Password, Serta Mengenkripsi Password Pada Grub Bootloader.

Mengganti background pada bootloader atau Grub :
  1. Masuk ke root = $ su -
  2. Melihat isi grub = # vi /boot/grub/menu.lst
  3. Pilihlah satu gambar lalu buka gambar tersebut menggunakan aplikasi GNU Image Manipulation Program, setelah itu lakukan beberapa langkah sebagai berikut = image-scale image(640x480) , lalu image-mode-indexed-Maximum Number of Colors(14), setelah itu save as gambar dengan format '.xpm'
  4. Lakukan extract data = # gzip /home/user/Desktop/ Gambar.xpm
  5. Kemudian pindahkan data = # mv /home/user/Desktop/ Gambar.xpm.gz /boot/grub/
  6. Untuk melihat file ada atau tidak = # cd /boot/grub 
  7. Masuk kembali ke isi grub, lalu ganti splashimage menjadi nama gambar yang telah kita edit sebelumnya
  8. Reboot.
Setelah proses reboot selesai maka gambar yang telah Anda edit tadi sudah menjadi background pada saat Anda memilih sistem operasi atau pada bootloader.

Memberikan password pada Grub :
  1. Masuk ke root = $ su - 
  2. Lalu ketikan perintah = # vi /boot/grub/menu.lst , di dalam konfigurasi inilah kita dapat memberikan password pada grub dengan 2 cara yang berbeda. 
  3. Password diletakkan di atas title = Peletakkan ini akan menyebabkan menu tidak dapat diubah pada waktu grub ditampilkan. Apabila ingin mengubah menu maka pengguna harus menekan tombol "p" terlebih dahulu dan memasukkan password. 
  4. Password diletakkan di bawah title = Efek dari pemberian password dengan cara ini ketika anda memilih suatu OS, maka Anda akan dimintai password agar Anda dapat masuk ke OS tersebut.

Mengenkripsi password pada Grub :
  1. Masuk ke root = $ su -
  2. Ketik perintah = # grub-md5-crypt (anda diminta menuliskan sebuah password tetapi password yang akan muncul berbentuk enkripsi. Copy kalimat enkripsi tersebut)
  3. Masuk ke file konfigurasi = # vi /boot/grub/menu.lst (paste kalimat acak dengan format : password --md5 <paste kalimat acak>)
  4. Reboot.
SUMBER :

Selasa, 27 Desember 2016

STARTUP DAN SHUTDOWN PADA LINUX

A. PENJELASAN


        Memahami proses yang berlangsung pada saat startup dan shutdown akan memudahkan dalam mencari kesalahan (troubleshooting) ketika terjadi masalah yang berhubungan dengan startup dan shutdown komputer.


1. Proses Startup

Proses startup pada sistem Linux dapat dilihat pada gambar di bawah:


Keterangan:
1. Pertama kali mesin melakukan power on self test (pemeriksaan hardware).
2. Program BIOS yang ada di ROM akan dieksekusi.
3. Boot Loader yang ada di MBR akan dieksekusi.
4. Load Kernel Linux ( /boot/vmlinuz ) ke RAM.
5. Menjalankan program init.

Berikut penjelasan hal-hal yang terdapat dalam Startup :
1.1. initinit merupakan proses level user yang pertama kali dijalankan oleh kernel dan mempunyai nomor proses (PID)=1. Selanjutnya init akan membaca file /etc/inittab dan menjalankan perintah didalamnya.


1.2. File /etc/inittabFormat umum isi file /etc/inittab adalah sbb:
id:runlevel:action:process
Keterangan :



1.3. Run LevelRun level menggambarkan keadaan sistem yang mendefinisikan layanan apa yang sedang berjalan. Run level ditunjukkan dengan angka. Seluruh baris di file /etc/inittab akan diproses sesuai dengan run level yang berlaku. Baris yang tidak mempunyai run level, berarti proses pada baris tersebut dijalankan pada setiap run level.


1.4. Tabel Run Level

1.5. Jenisjenis Action















Contoh :
isilah file /etc/inittab dengan masuk ke vi
id:3:initdefault:
Keterangan :
Baris di atas menunjukkan bahwa pada saat dijalankan sistem akan masuk ke run level 3.
1:2345:respawn:/sbin/getty 9600 tty1
Keterangan :a. Kolom pertama menunjukkan bahwa baris ini untuk /dev/tty1
b. Kolom kedua menunjukkan bahwa baris ini diterapkan untuk run level 2,3,4,dan 5.
c. Kolom ketiga berarti bahwa perintah /sbin/getty akan dijalankan lagi apabila berhenti.
d. Kolom terakhir menunjukkan program /sbin/getty akan dijalankan pada virtual console yang pertama.

1.6. Memeriksa runlevel saat ini
Untuk memeriksa runlevel yang saat ini sedang berlaku dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan perintah who

2. Menggunakan perintah runlevel


1.7. Mengganti runlevelSintaks:
init [runlevel]
Contoh:1. Menjalankan runlevel 0 atau melakukan proses shutdown
# init 0
2. Menjalankan runlevel 1 atau masuk ke modus single user
# init 1

1.8. Script InisialisasiScript yang akan dijalankan sesuai dengan run level. Disimpan di direktori sesuai run level, dibawah direktori /etc/rc.d/rc[x].d berupa file symbolic link. Script asli disimpan di /etc/rc.d/init.d.
Catatan:File yang diawali oleh huruf S (Start) merupakan file untuk menjalankan service tersebut sedang
apabila diawali oleh huruf K (Kill) berarti untuk menghentikan service yang bersangkutan.

2. Shutdown

        Sebelum mesin dimatikan (power off), sebaiknya sistem di shutdown dulu dengan perintah/sbin/shutdown . Perintah tersebut akan melakukan hal-hal berikut :
1. Memberitahukan kepada user yang login bahwa sistem akan dimatikan.
2. Menghentikan seluruh proses yang masih berjalan.
3. Melakukan unmount filesystem.
4. Menyimpan seluruh file yang masih di memori ke harddisk.
Sintaks :
shutdown [pilihan] [waktu] [pesan]

SUMBER :