Senin, 02 Januari 2017

AUTOMATIC TASK PADA LINUX

A. CRONTAB


      Crontab adalah sebuah perintah yang sangat berguna untuk menjalankan tugas-tugas yang terjadwal, sehingga akan mengurangi waktu administrasi. Selain crontab, ada juga perintah lain: anacron dan at. Anacron digunakan untuk melakukan penjadwalan suatu perintah untuk komputer yang tidak selalu menyala terus menerus. Anacron menggunakan interval waktu harian, mingguan, dan bulanan. Sedangkan perintah at menjalankan suatu tugas sekali pada satu waktu. Yang paling sering digunakan adalah crontab, karena lebih serba guna, dan dapat diatur untuk berjalan pada sembarang interval waktu.

      Dalam melakukan administrasi sistem, pengaturan cron dilakukan melalui file crontab, yang berisi jadwal waktu dan script yang harus dieksekusi. System Linux memiliki file crontab default, yaitu /etc/crontab, yang akan menjalankan beberapa script pada waktu yang telah ditentukan, misalnya setiap jam, harian, mingguan, dan bulanan.

Cara Mengakses Crontab :
  1. Masuk ke mode superuser : su -
  2. Lalu ketikkan : vi /etc/crontab
Tampilannya akan seperti ini :


Keterangan :

5 bintang (*) diatas merepresentasikan bagian dari  format tanggal yang berbeda, urutannya sebagai berikut :
1. (* pertama) : menit (isian : 0 – 59)
2. (* kedua) : jam (isian : 0 – 23)
3. (* ketiga) : hari dari bulan / tanggal (isian : 1 – 31)
4. (* keempat) : bulan (isian : 1 – 12)
5. (* kelima) : hari dari minggu (isian : 0 – 6) –> 0 = minggu

Perintah-Perintah lain:
crontab -e : Mengedit file crontab yang sudah ada, atau membuat file baru.
crontab -l : Menampilkan isi file crontab.
crontab -r : Menghapus file crontab.
crontab -u : Mengedit crontab milik user.

B. Dasar-Dasar Crontab


         Terdapat dua buah file yang menentukan user mana yang bisa menggunakan crontab: /etc/cron.allow dan /etc/cron.deny. Biasanya, hanya ada file cron.deny pada sistem, dan jika file ini ada, dan terdapat nama user di dalamnya (satu user per baris), maka user tersebut tidak diperbolehkan menggunakan perintah crontab. Jika terdapat file cron.allow, maka hanya user yang namanya terdapat pada file ini yang diperbolehkan menggunakan perintah crontab.
         Pada file crontab, terdapat enam field untuk setiap entry, dan masing-masing field dipisahkan oleh spasi atau tab.
  • Lima field pertama menentukan kapan perintah akan dijalankan.
  • Field ke-enam adalah perintah yang akan dijalankan. 
Minute - 0-59. 
Hour - 0-23 24-hour format. 
Day - 1-31 Day of the month. 
Month - 1-12 Month of the year.
Weekday - 0-6 Day of the week. 0 refers to Sunday.
Pada file crontab, akan tampak seperti ini:
# min(0-59) hours(0-23) day(1-31) month(1-12) dow(0-6) command 34 2 * * * sh /root/backup.sh

Pada contoh tersebut, perintah “sh /root/backup.sh” akan dijalankan pada jam 2:34 AM setiap hari.

Tanda bintang pada contoh tersebut berarti ‘semua waktu‘. Tanda bintang pada kolom ‘menit’ berarti “jalankan setiap menit”.

SUMBER :

Minggu, 01 Januari 2017

BACKUP & RESTORE DAN PAKET RPM PADA LINUX

A. BACKUP & RESTORE

       Backup merupakan data cadangan dari data yang sudah ada sebelumnya untuk disimpan dalam bentuk yang lain atau sama. Sedangkan Restore adalah merubah bentuk dari cadangan untuk dikembalikan menjadi data yang semula sudah ada.

Tipe backup ada 2, yaitu:

  • Full backup, mem-backup seluruh file pada suatu file sistem ke media backup.
  • Incremental backup, mem-backup hanya file yang mengalami perubahan ke media backup


Media backup terdiri dari:
1. Magnetic Tape
2. Floppy Disk
3. Removable Disk
4. Write-once CD-ROM
5. Hard disk

Untuk mem-backup data dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan aplikasi backup toolyang sudah disediakan di linux atau dengan menggunakan tar dan cpio.

a. Backup menggunakan tar :
a.1. Full Backup dengan tar
# tar cvf /dev/sdb1 /home
a.2. Incremental Backup dengan tar
# tar cvf /dev/sdb1 `find /home -mtime -1 -print`
a.3. Memeriksa Hasil Backup
# tar tvf /dev/sdb1
a.4. Restore File dengan tar
# tar xvf /dev/sdb1

b. Backup menggunakan cpio :
b.1. Full Backup dengan cpio
# find /home -print | cpio -o > /dev/sdb1
b.2. Incremental Backup dengan cpio
# find /home -mtime -1 | cpio -o > /dev/sdb1
b.3. Memeriksa Hasil Backup
# cpio -it < /dev/sdb1
b.4. Restore File dengan cpio
# cpio -i < /dev/sdb1

B. MANAJEMEN PAKET


       Manajemen Paket menggunakan RPM (RedHat Package Manager) merupakan sebuah sistem manajemen paket. Nama RPM mengacu kepada dua hal yaitu format bekas paket perangkat lunak, dan sebuah alat bantu perangkat lunak bebas yang melakukan instalasi, deinstalasi, verifikasi dan kueri paket perangkat lunak dalam format ini.

Instalasi dengan paket RPM
# rpm -ivh nama_paket

uninstall paket RPM
# rpm -e nama_paket

upgrade paket Rpm
# rpm -Uvh nama_paket

query paket RPM
# rpm -q nama_paket

keterangan :
-i : install paket RPM
-v : menampilkan informasi verbose
-h : menampilkan 50 tanda hash sebagai arsip paket yang sudah dibongkar
-e : menghapus paket RPM
-q : menampilkan pertanyaan
-U : upgrade paket
-c : menampilkan daftar konfigurasi pake
-z : zip paket

Manajemen paket dengan .tar merupakan sebuah sistem manajemen paket yang biasanya digunakan untuk meng-install paket berekstensi .tar.gz 
Bentuk umumnya :
# tar [option] [pathname]


keterangan option :
-a : auto compress, menggunakan akhiran arsip untuk menentukan program kompresi

-c : membuat arsip baru
-d : menemukan perbedaan antara arsip dan file sistem
-r : menambahkan file ke akhir arsip
-t : daftar konten pada arsip
-u : update arsip
-x : ekstrak file dari arsip
-C : berpindah ke direktori DIR
-f : menggunakan file arsip atau perangkat arsip
-P : nama pasti dari arsip
-v : verbose daftar file diproses
-z : gzip, gunzip, ungzip seleksi arsip melalui gzip


SUMBER :