Sabtu, 19 Desember 2015

RESUME MATERI 11, 12, 13 Desember 2015

"PERSEPSI"
Persepsi yaitu sudut pandang seseorang dalam menghadapi suatu masalah / pemahaman / pemberian makna atas suatu informasi

  • Faktor yang mempengaruhi persepsi :
  1. Sudut pandang
  2. Kelengkapan data
  3. Tingkat pendidikan
  4. Lingkungan
  5. Penarikan kesimpulan
  • Komponen persepsi :
  1. Karakteristik yang mempersepsikan
  2. Karakteristik yang dipersepsikan
  3. Karakteristik yang disituasikan
  • Bentuk dan kegagalan persepsi :
  1. Kesalahan Astribusi : Proses internal dalam diri untuk memahami penyebab
  2. Efek Halo : Merujuk pada fakta bahwa kita membentuk kesan menyeluruh
  3. Stereotip : Mengeneresasikan orang - orang
  4. Prasangka : Kekeliruan persepsi
  5. Gegar Budaya : Kemampuan tidak bisa menyesuaikan diri
Kesimpulan : Persepsi → pola pikir → keputusan


"BERFIKIR KRITIS"
Berfikir kritis adalah proses aktifnya otak dalam mengolah informasi yang diterima, menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan.
Kritis adalah kemampuan untuk menyerap berbagai argumen kemudian mengolahnya menjadi sebuah pendapat kritis.
Berfikir kritis suka mempertanyakan sesuatu, selalu ingin tahu, tidak mudah percaya.
  • Peran Mahasiswa :
  1. Agent of change
  2. Iron stock
  3. Social Control
Tujuan berfikir kritis adalah untuk menjamin sejauh mungkin tindakan seseorang.
Berfikir kritis :
  1. Sering menggali fakta
  2. Memilih alternatif
Kegiatan akal budi untuk memutuskan suatu secara intelektual :
  1. Terpengaruh emosi
  2. Ambigu
  3. Data tidak sesuai
  4. Over generalis 
Alur Berpikir :
pengenalan persepsi
mencari pangkal pikir
menghubungkan pagkal pikir
menarik kesimpulan



"BERBICARA EFEKTIF"
Berbicara efektif adalah kemampuan menyampaikan maksud dengan jelas dan sistematis dan padat.
  • 4 fokus untuk berbicara efektif :
  1. Matching the communication to the message and audience : singkat, padat dan berfokus kepada ide yang disesuaikan dengan lawan bicara. Hindari jenis bahasa yang menghambat.
Bahasa yang menghambat :
* Bahasa yang menghina, menyerang, menyakiti orang lain
* Kata - kata yang menyangkut anatomi tubuh seseorang
* Stereotype latar belakang seseorang
* Kalimat yang memancing reaksi negatif (selalu, harus, tidak bisa) 

     2. Nonverbal Cues
Do...
Don't...
* Mata
* Bahasa tubuh
* Suara
 
    3. The appropriate use of humor : disesuaikan dengan konteks, terkadang ada perlunya untuk melontarkan humor
 
    4. Speech anxiety
Preparation :
* Mengenali lawan bicara
* Buat catatan kerangka pembicaraan jika memang pelupa
* Antisipasi pertanyaan - pertanyaan yang akan muncul
Practice
* Latihan berbicara
* Gunakan body language yang tepat
Acceptance
*Aceept your nervousness as normal



"AKU"
Ambisi : Keinginan yang besar untuk menjadi sesuatu atau melakukan sesuatu
  • Faktor - faktor ambisi :
  1. Kenikmatan
  2. Ketentraman
  3. Kehangatan
  4. Kekuasaan
  5. Ketenaran
  6. Keberhasilan
Kenyataan : Hal yang terbukti benar - benar ada atau kondisi nilai yang dapat mendukung atau menghambat pencapaian sebuah ambisi
Usaha : Kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu



"MENDENGAR AKTIF"
Psikolog adalah profesi yang salah satu tugasnya adalah membantu orang memecahkan masalah. Banyak orang terbukti mendapat pandangan baru untuk mengatasi masalah hidupnya setelah datang ke psikolog. Sebenarnya, apa sih, yang dilakukan psikolog? Ternyata, salah satu dasar pekerjaan mereka adalah ‘mendengar’. Bukan mendengar biasa, tapi mendengar aktif (active listening).

Tata cara pendengar yang baik:
1. Ketahui objeknya
2. Penyesuaian gaya bahasa
3. Antisipasi distorsi
4. Pahami umpan balik

Pendengar yang positi itu :
- Kejelasan
- Terbuka
- Lengkap
- Singkat
- Ketepatan
- Tidak bicara semua

   PEMBICARA yang berkelas dengan cara PENDENGAR yang baik



"PENGENALAN DIRI"
Pengertian
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

Tujuan
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.
Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.

Mengapa Konsep Diri Diperlukan
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Proses Pembentukan Konsep Diri
Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.
Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri.
Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar. Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten.
  • Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :
  1. Pengetahuan,
  2. Harapan diri,
  3. Penilaian diri.

1. Pengetahuan : 
Apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
- Identitas formal
- Kualitas pribadi
- Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
- Ekspresi verbalnya ‘saya adalah …………….. ‘

2. Harapan Diri :
- Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
- Karakteristik pribadi
- Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
- Ekspresi verbalnya ‘saya seharusnya dapat menjadi …………..’.

3. Penilaian Diri :
Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :
Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.
Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.


  • Konsep Diri Negatif Dan Positif

Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ; konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana.

1. Konsep diri negatif :
Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :
Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.

Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana seseorang merasa sebagai pribadi yang ‘baik’. Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri.


2. Konsep diri positif :
Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya
Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.

Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.

Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan konsep diri :


Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya. Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.

Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut :

1. Tetapkan perubahan yang akan dicapai
2. Dapatkan umpan balik dari orang lain
3. Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
4. Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri


Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :

Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :

1) Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya
2) Pandai mengendalikan diri
3) Tenggang rasa
4) Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya


"PENGEMBANGAN DIRI"
Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
ia mau berubah,
ia harus berubah,
ia dapat berubah.

Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah.(CHANGE)
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan beberapa hal berikut :
Dengan cara bagaimana akan memanfaatkan kekuatan kelebihan ?
Dengan cara bagaimana kekurangan dapat diatasi ?
Peluang apa saja yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan ?
Hambatan apa yang akan dijumpai dalam memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan?

Berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan maka yang perlu diperhatikan :
Fokuskan pada kelebihan bukan pada kekurangan.
Sikap terhadap kekurangan :
Fokuskan pada kekurangan yang menimbulkan dampak negatif besar dan memang mungkin untuk dirubah.
Janganlah merisaukan kekurangan yang memang tidak dapat diubah, imbangilah dengan melihat dan mengembangkan kelebihan anda.
Jangan terlalu merisaukan kekurangan kecil yang tidak berdampak dalam kehidupan anda.

PENETAPAN TUJUAN
Berkaitan dengan perumusan tujuan tertentu, perlu diperhatikan beberapa karakteristik yaitu:
Bermakna pribadi, sebaiknya mempunyai arti bagi diri seseorang. Tidak untuk menyenangkan orang lain.
Realistik, Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ada kemungkinan untuk mencapainya.
Jelas dan rinci, tujuan yang luas dan abstrak tidak akan mengarahkan orang pada tujuan yang akan dicapai.
Menantang, memerlukan usaha untuk mencapainya.
Beresiko sedang, kemungkinan tercapainya lebih besar daripada kemungkinan gagalnya.
Dapat diukur, ada kriteria ukuran keberhasilannya.
Mempunyai batasan waktu.

MANAGEMENT DIRI
Anda sudah mengenal diri, dan anda sudah menetapkan tujuan ?. Akankah tujuan tersebut tercapai kalau anda senantiasa tidak mempunyai waktu untuk mencapainya, jika anda senantiasa mengalahkan tujuan tersebut untuk mengerjakan aktivitas lain ?.
Prinsip dalam management waktu adalah :
“ Dahulukan yang utama dan anda harus berani memutuskan mana-mana saja yang utama”.


MATRIKS MANAGEMENT WAKTU

Untuk mengelola aktivitas diperlukan:
1. Penjadwalan kembali aktivitas anda. Langkah-langkahnya:
Telitilah penggunaan waktu anda selama ini.
Temukan dan kurangi (hilangkan) aktivitas-aktivitas yang berlebihan yang merupakan kuadran III dan IV. Waktu yang digunakan dikurangi atau aktivitas tersebut dihilangkan.
Aturlah tujuan-tujuan pengembangan diri berdasarkan waktu yang ada dengan prinsip prioritas.
Lakukan organisasi mingguan terhadap aktivitas anda.

2. Pendelegasian
Ketika suatu urusan tidak dapat dikerjakan maka bukan beratri kita tinggalkan begitu saja. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendelegasikan kepengurusan. Pendelegasian ini berfokus pada hasil yang diharapkan bukan pada metode dan memerlukan pengertian timbal balik yang jelas dan terbuka dan komitmen sehubungan dengan harapan dalam 5 area yaitu:
1) Hasil yang diinginkan
2) Patokan
3) Sumber Daya yang dapat digunakan
4) Akuntabilitas (proses evaluasi)
5) Konsekuensi bukan Akibat



"S.R.K ( Sasaran, Resiko, Konsekuensi )"

Sasaran yaitu sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu maupun kelompok.

BAGAIMANA MENCAPAI TUJUAN???
         Langkah 1# Kenali Diri
         Langkah 2# Pahami Situasi
         Langkah 3# Tetapkan Tujuan
         Langkah 4# Tentukan Kesenjangan Antara Tujuan dan Situasi
Pohon Potensi
         Uraikan Tujuan
         Spesifik
         Realistis
Empat Resep Sukses
         Tuliskan dengan jelas dan singkat apa yanAnda inginkan dalam hidup.
         Kembangkan garis besar rencana untuk mencapai tujuan.
         Tetapkan jadwal yang pasti kapan tujuan akan dicapai.
         Ingatlah tujuan utama dan rencana.
Untuk mencapai kesuksesan, ialah dengan FOKUS, yaitu
         Silahkan Bermimpi
         Tuliskan Tujuan
         Visualisasikan


METODE TELUR MATA SAPI (PERSIAPAN)
Langkah Pertama
Niat, Yakin Sukses dan Tetapkan Tujuan.
Kata kunci Langkah Pertama : APA dan MENGAPA
Langkah Kedua
Ambil Keputusan dan 
Bu
at Rencana Detail : BAGAIMANA, KAPAN, SIAPA, 
DIMANA dan BERAPA
Langkah Ketiga 
Siapkan Bahan Baku dan 
A
lat Kerja
Langkah Keempat Lakukan dan Laksanakan
1. 
Nyalakan Kompor
2. 
Letakkan Wajan keatas Kompor
3. 
Masukkan Minyak Goreng (tunggu sampai panas)
4. 
Pecahkan Sebutir Telur
5. 
Masukkan Telur kedalam Minyak Panas
6. 
Bubuhi Telur dengan Garam Halus
7. 
Gerak-gerakaTelur dengan Sodek agar tidak Lengket
8. 
Tutup Telurnya agar Kuning Telur cepat Mengeras
9. 
Balik Telurnya
10. 
Ambil Telur setelah agak Kecoklatan
11. 
Taruh Telur dipiring
12. 
Matikan Kompor
Dari serangkaian langkah diatas, maka kemudian kita akan: 
Menikmati Hasil
Menyelesaikan Konsekuensi
- E
valuasi

PERLU DIPERHATIKAN
Berapa banyak langkah yg diambil utk membuat telur mata sapi
Tentu lebih banyak lagi waktu dan langkah yang diperlukan oleh seorang
pengusaha, diplomat, politisi, peneliti, artis, wartawan atau bahkan petanisukses

MENYUSUN PROSES  MENCAPAI TUJUAN
         Bersihkan Niat, Mantapkan Keyakinan untuk Sukses lalu Tetapkan Tujuan, Cita-cita dan Visi
         Perhatikan Detailkan sasaran, Kuantitas, Kualitas dan Batas Waktu
         Lalu Siapkan Bahan Baku, Alat dan Perlengkapan
         Evaluasi dan Tindak Lanjuti

KONSEKUENSI
Selalu ada Konsekuensi yang mengikuti hasil.
Yang harus kita lakukan adalah bukan hanya menikmati hasil namun juga bertanggung jawab atas efekatau Konsekuensi hasilnya.

RESIKO
Seberapa besar orang berani menghadapi sebuah Resiko adalah sebanding dengan seberapa besar orang memaknai sebuah tujuan. Jika tercapainya sebuah tujuan itu memiliki arti yang signifikan, maka orangberani menempuh Resiko (berkorban) untuk mencapai tujuan itu.